PROFIL

PONDOK PESANTREN TAHFIDZ AL-QUR’AN AHMAD DAHLAN

PPTQ Ahmad Dahlan berdiri atas amat MUSDA 2005 Gagasan tersebut muncul karena melihat kebutuhan umat yang masih minim akan kader yang paham Alqur’an dengan baik.

PPTQ Ahmad Dahlan diresmikan tanggal 7 Juli 2007M/22 Rajab 1428H berdasarkan rapat pimpinan daerah Muhammadiyah Ponorogo dengan ketua Drs. Aris Sudarly Yusuf (Ketua PDM Ponorogo 2000-2010) . Pesantren berdiri diatas tanah seluas 200M2 dengan status wakaf. Semula berdiri pesantren ini dengan nama Tahfizh Wa Tahfim Ahmad Dahlan Ponorogo dengan program sebagai penampung asrama putra sedangkan bersekolah ditempat masing-masing diluar dari pesantren.

Pada tahun 2013 PPTQ Ahmad Dahlan membuka pondok putri dengan program Mahad Aly/Takhosus. Singkat cerita hingga saat ini PPTQ Ahmad Dahlan telah memiliki tanah 3500m2 serta memiliki program mukim dalam pesantren SMP, SMA, MAHAD ALY

Visi

Mencetak dai & Hafizh Alqur’an yang Berjiwa Mandiri

Misi

Menyelenggarakan pendidikan  tahfizh berjenjang dan berkarakter qur’ani

Menyelenggarakan pembinanaan keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul  karimah

Pendidikan dengan ulum asy –syar’iyah

Menyelenggarakan pendidikan non formal life skill

Tujuan

Membentuk kader-kader militan yang berkarakter qu’rani

Membentuk keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul  karimah

Generasi yang siap terjun dimasyarakat dengan hafalan Alqur’an yang baik

Program Unggulan

Tahfidz adalah program unggulan. Oleh karena itu, untuk proses pembelajaran Tahfidz, dilaksanakan sebayak 50% dari 100% kurikulum pendidikan yang ada. Santri melakukan setoran hafalan baru senin-jumat kepada musrifnya minimal 1 halaman atau 15 baris al Qur’an hafalan di waktu bada subuh sampai jam 06.30 dan sore hari santri melakukan murojaah hafala kepada musrifnya setiap 2,5 Lembar/Seperempat Juz.

Setelah santri mendapat hafalan 1 Juz maka diadakan ujian atau tasmi’ hafalan bersama halaqohnya. Ujian diadakan setiap 1 Juz, 5 Juz, 10 Juz dan 30 sekali duduk.  Pada kesempatan ini, santri membentuk kelompok yang terdiri dari 10 sampai dengan 15 orang berdasarkan level bacaan yang telah mereka kuasai, yang dipandu oleh seorang musrif/musrifah yang mengampu Tahfizh. Tugas musrif/musrifah selain menerima setoran bacaan dan mencatatnya diabsen halqoh dan buku mutabaah, mereka juga melakukan koreksi/evaluasi terhadap bacaan dan kemajuan hafalan santri. PPTQ Ahmad Dahlan mematok hafalan minimal santri SMP 15 Juz, SMA 15 Juz, MAHAD ALY 30 JUZ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *